e-mail: unpadhistorian15@gmail.com

April Mop : Benarkah Ada Hubungannya dengan Kekalahan Islam di Eropa?

Nisa Sri Cahyanti
180310150035
“April Mop!”. Itulah sebutan orang-orang barat sana ketika mereka berhasil mengelabui atau menipu seseorang.  Tradisi ini dilakukan setiap tanggal satu April dimana seseorang bebas menipu atau menjahili keluarga, teman atau bahkan musuh dalam satu hari itu. April Mop sendiri juga dikenal dengan April Fools Day. Tradisi April Mop ini ternyata memiliki berbagai versi di tiap-tiap negaranya.
Di Perancis, perayaan April Mop disebut dengan Poisson d’Avril atau April Fish dimana merupakan tradisi anak-anak sekolah yang menempelkan gambar ikan di punggung temannya sebagai bentuk kejahilan. Sedangkan di Skotlandia, orang-orang disana merayakan April Mop selama dua hari, dimulai dari tanggal 1 sampai 2 April. Hari pertama disebut sebagai Hunt The Gowk Day dimana mereka akan membuat surat berantai. Dan di hari keduanya disebut dengan Taily Day atau hari yang penuh lelucon dan saling mengejek antar teman (https://www.brilio.net/life).
Akan tetapi, dibalik perayaan April Mop ini ternyata menyimpan sebuah cerita didalamnya yang memiliki hubungan dengan kekalahan Islam di Eropa. Di himpun dari berbagai sumber, dikatakan bahwa sejarah perayaan April Mop ini merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Perang Salib yang dilakukan dengan cara penipuan pada tahun 1487 M atau bertepatan dengan 892 H. Pada saat itu, tentara salib menipu tentara Muslim Spanyol yang kalah perang dengan alibi akan dibebaskan dan dibawa keluar dengan menggunakan kapal. Tetapi apa daya, mereka ditipu oleh tentara Salib dan dibunuh dengan cara yang sadis.
Ada cerita yang menyebutkan bahwa awal dari peristiwa dibantainya tentara Muslim Spanyol ini adalah ketika orang-orang Kristen yang masih tersisa di Spanyol mencari kelemahan umat Islam, salah satunya adalah dengan melemahkan iman mereka dengan jalan serangan pemikiran dan budaya. Selain itu, ada juga cerita yang menyebutkan bahwa orang-orang Kristen di Spanyol mengambil kesempatan untuk kembali merebut kekuasan ketika terjadi kekacauan dan kelemahan yang menimpa keadaan politik Islam pada periode 1013-1086 M. Mereka mulai mengambil inisiatif penyerangan untuk pertama kalinya, dan akibatnya kekuatan Islam diketahui mulai menurun dan tiba saatnya untuk dihancurkan (Yatim, 1994:96).
Tentunya cerita yang berkembang pada saat ini terkait dengan April Mop yang merupakan kemenangan tentara Salib atas tentara Muslim di Spanyol bisa dikatakan memiliki latar belakang cerita sejarah yang tidak pasti. Mengapa demikian? Dalam cerita yang berkembang dikatakan bahwa tentara Salib berhasil mempengaruhi umat Islam di Spanyol menuju jalan kesesatan dengan mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol hingga mengirim sejumlah ulama palsu yang menghasut umat muslim disana sehingga menimbulkan perpecahan. Lama-kelamaan upaya tersebut membuahkan hasil dan tentara Salib melancarkan serangan kepada umat muslim di Spanyol dengan cara membantai sadis penduduk sipil, wanita dan juga anak-anak. Granada merupakan wilayah terkahir yang ditaklukan pada saat itu. Para umat muslim yang masih tersisa memilih untuk bersembunyi di rumah. Tentara Salib mengetahui bahwa masih banyak umat muslim di Granada yang bersembunyi, akhirnya mereka memberikan pengumuman bahwa penduduk muslim disana diperbolehkan pergi dari wilayah tersebut dengan menggunakan kapal yang sudah disiapkan di pelabuhan. Diantara mereka ada yang percaya dan ada pula yang masih curiga atas tawaran tentara Salib tersebut. Ketika umat muslim di Spanyol sudah berkumpul di pelabuhan, ribuan tentara Salib menghadang dan menghabisi umat muslim disana tanpa ada rasa belas kasihan. Dan disebutkan bahwa tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen sebagai April Mop (The April’s Fool Day).
Cerita yang berkembang tersebut memiliki tanda tanya yang besar. Apakah benar bahwa April Mop ini merupakan perayaan bagi tentara Salib dalam menghabisi umat Muslim di Spanyol? Menurut Muhammad Tariq Ghazi, seorang jurnalis dan sejarawan veteran yang tinggal di Kanada, mengatakan bahwa bisa jadi cerita tersebut merupakan salah satu cerita karangan untuk membodoh-bodohi umat Muslim dalam rangka April Mop itu sendiri dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam tulisannya yang berjudul “Truth About April Fool’s Day and Muslim Representative Method of Scientific Inquiry” Ghazi menjelaskan mengapa cerita tentang Muslim yang dikalahkan oleh tentara Salib Spanyol dengan cara menipu tersebut tidak masuk akal. Pertama, dia mengatakan bahwa dalam catatan sejarah yang ditulis pada buku-buku ensiklopedia, Los Reyes Catlicos (bangsawan kerajaan Katolik) menaklukkan orang-orang Moor (Muslim di Spanyol) yang menguasai Granda pada 2 Januari 1492. Pada tanggal itu pemimpin Muslim Muhammad XII yang dikenal sebagai Boadbil, atau Abdullah (dalam bahasa Arab), menyerah sepenuhnya dan melimpahkan kekuasaan atas Granda kepada Ferdinand dan Isabella. Kedua, menurutnya Kristen di Spanyol yang mengirim mata-mata untuk mengetahui kehidupan kebiasaan Muslim di sana dinilai sebagai hal yang aneh. Salah satunya mengenai penyebaran rokok kepada kaum Muslim. Tembakau sendiri baru dikenal masyarakat Eropa pada abad ke-19. Sigaret (cigarettes) yang artinya rokok-rokok kecil, dibuat untuk konsumsi orang-orang miskin baru diproduksi massal tahun 1880an atau 400 tahun setelah Granda yang dikuasai Muslim jatuh ke tangan Kristen Spanyol. Yang lebih parah, menurut Ghazi, Muslim kebanyakan mempercayai cerita sejarah April Mop tersebut tanpa memakai kaidah penelitian fakta sejarah yang ilmiah sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
Dalam cerita yang sebenarnya disebutkan pada periode keenam (1248-1492 M) di Granada terjadi persekutuan antara wilayah Aragon dan Castille melalui perkawinan Ferdinand dan Isabella melahirkan kekuatan besar untuk merebut kekuasaan terakhir umat Islam di Spanyol (Tim, 1994: 175). Beberapa kali usaha Ferdinand tidak berhasil dilakukan hingga pada akhirnya berhasil melakukan serangan mendadak terhadap Al-Hamra. Jatuhnya Al-Hamra tersebut merupakan pertanda kejatuhan pemerintahan di Granada. Situasi pemerintahan pusat di Granada semakin kritis dengan terjadinya beberapa kali perselisihan antara Abul Hasan dengan anaknya Abu Abdullah. Perselisihan ini kemudian dimanfaatkan oleh pasukan Kristen dalam menyerang Kota Granada. Satu-satunya kekuatan Muslim berada di Kota Granada yang dipimpin oleh Abu Abdullah ini akhirnya dihancurkan oleh Ferdinand dan Abu Abdullah dipaksa menyampaikan sumpah setia kepada Ferdinand dan bersedia melepaskan harta kekayaan umat Islam sebagai imbalan dari diberikannya hak hidup dan kebebasan beragama bagi orang Islam (Ali, 1996: 315 ; Yatim, 1994: 99-100). Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.
Sejarah lahirnya April Mop sendiri tidak diketahui dengan jelas bagaimana asal-usulnya. Menurut pakar sejarah, tradisi April’s Fool Day baru jelas tercatat sejak abad ke-18 Masehi. Meski demikian, tradisi tersebut sudah mendarah-daging dalam masyarakat Eropa. Benar atau tidaknya sejarah April Mop yang dikaitkan dengan kehancuran umat Muslim di Spanyol oleh para tentara Salib, tentunya perlu dikaji lebih dalam lagi. Tidak cukup hanya satu atau dua orang saja yang ingin membuktikan kebenaran kalau sejarah April Mop tidak ada kaitannya dengan kehancuran umat Muslim di Spanyol. Terlepas dari itu semua, perayaan yang berupa mengolok-olok atau menipu ini sebaiknya tidak dilakukan karena akan berakibat fatal bagi orang yang benar-benar mempercayainya.
Sumber :
Ali, K. 1996. Sejarah Islam (Tarikh Pramodern). Terjemahan oleh M. Natsir Budiman. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim. 1994. The World Book Encylopedia. New York: A Scoel Feties Company.
Yatim, Badri. 1994. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2 komentar:

  1. Sesuatu yang keliru kini mulai terluruskan.
    Pertamakali mengetahui peristiwa ini sekaligus penjelsan yang sesungguhnya dengan fakta historis yang dapat dilertanggungjawabkan. Terimakasih Inspirasi baru.

    BalasHapus
  2. Alhamdullilah jadi inspirasi, makasih juga anas udah mau baca..

    BalasHapus