e-mail: unpadhistorian15@gmail.com

FENOMENA RASISME DALAM NEGARA DEMOKRASI INDONESIA


Oleh Herfyan Ekacakti Wibowo
180310150027



Fenomena Rasisme dalam Negara Demokrasi Indonesia ini merujuk kepada tiga kata,

yaitu rasisme, negara demokrasi, dan Indonesia. Fenomena rasisme tidak hanya terjadi

pada masa post – modern ini saja. Jauh sebelum masehi, rasisme sudah nampak sejak

adanya sistem perbudakan. Sejarah mencatat bahwa diskriminasi dimulai sejak zaman

perbudakan di kekaisaran Romawi yang pada saat itu banyak sekali budak yang

didatangkan dari wilayah taklukan Romawi.

Rasis berasal dari kata rasial yang berarti ciri-ciri fisik, ras, dan bangsa. rasisme

merupakan way of life yaitu pandangan sentimen suatu kelompok terhadap kelompok

lain yang dianggap rendah dan tidak sederajat (Darma, 2009: 127). Konsep rasisme

muncul di daratan Eropa yang merupakan ras kaukasoid yang menganggap ras paling

unggul dibandingkan dengan ras bangsa lainnya, kondisi ini akan menimbulkan sikap

diskriminasi antar ras. Diskriminasi merupakan sebuah perilaku yang selalu membeda-

bedakan suatu hal berdasarkan kategorinya, seperti ras, agama, suku bangsa, dan kelas-

kelas sosialnya. Perilaku diskriminasi biasanya bertindak tidak seimbang (Theodorson

& Theodorson, 1979: 115-116).

Rasisme juga dapat muncul akibat dari fenomena ethnosentrisme, seperti yang sering

terjadi di Indonesia. Ethnosentrisme yang berlebihan menjadi pemicu konflik yang

akhirnya menimbulkan disintergrasi sosial. Ethnosentris adalah suatu pandangan yang

membandingkan kelompok lain dengan ukuran kelompoknya sendiri (Soekanto, 2012:

108-109).

Fenomena Rasis yang terjadi di Indonesia sangat nampak sejak bangsa Eropa

menduduki Indonesia. Terlihat jelas struktur sosial antara orang pribumi dan orang

Eropa. Orang Eropa sangat mendominasi dan menghegemoni orang pribumi di tanahnya

sendiri. Praktek rasisme yang terjadi di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang

Eropa, melainkan oleh orang Indonesia itu sendiri, dibuktikan dengan pasca pecahnya

peristiwa G30S yang menyebabkan mantan-mantan anggota PKI diberikan sanksi

sosial. Setelah masa penumpasan G30S berakhir, upaya untuk menyingkirkan anggota

PKI masih tetap berjalan, terlihat saat gerakan tritura meninginkan agar PKI segera

dibubarkan dan membersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI (Poesponegoro, dkk, 1993:

404).

Fenomena rasisme di Indonesia terjadi pula terhadap orang Indonesia keturunan

Tionghoa. Sudah tidak asing lagi bahwa orang Indonesia keturunan Tionghoa selalu

menjadi objek rasisme di Indonesia. Di zaman Belanda pernah terjadi pembantaian atas

orang-orang Cina karena dianggap berada di struktur sosial kedua. Di zaman modern

orang-orang keturunan Tionghoa mendapat perlakukan yang sama seperti saat di zaman

Belanda. Orang Indonesia beranggapan bahwa orang-orang keturunan Tionghoa

bukanlah berasal dari Indonesia atau beralasan bahwa keturunan Tionghoa bukan asli

Indonesia dan harus pergi dari Indonesia. Sentimen terhadap orang-orang Tionghoa

pernah mewarnai saat terjadi kerusuhan tahun ’98. Dimana orang-orang keturunan

Tionghoa di Jakarta menjadi objek kemarahan para demonstran.

Fenomena rasis yang terjadi di Indonesia saat ini hampir sama seperti yang terjadi pada

masa reformasi, dimana orang-orang Cina dari etnis Tionghoa menjadi objek

diskriminasi karena dianggap sebagai kelompok minoritas dan peletak dasar kapitalisme

di Indonesia. Tahun lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok

kerap kali menjadi objek rasis terhadap orang Cina. Ia dianggap tidak pantas menjadi

Gubernur karena bukan keturunan asli Indonesia. Padahal dalam UUD 1945 pasal 26

ayat 1 dijelaskan bahwa warga negara Indonesia adalah orang Indonesia asli atau bangsa

lain yang telah disahkan oleh undang-undang. Ahok lahir pada 29 Juni 1956 di

Manggar, Belitung Timur.

Kasus rasisme terhadap orang Cina merupakan rasisme kontemporer, yaitu rasisme

yang disebabkan oleh dominasi para elit. Para elit-elit itu berusaha untuk mengatur

seluruh dimensi-dimensi kehidupan sehari-hari kaum minoritas (Darma, 2009: 127).

Rasisme merupakan ideologi rasis sebagai sistem sosial yang kompleks berdasar

kesukuan atau rasial yang menyebabkan terjadinya dominasi dan ketidaksetaraan. Dijk

mengatakan bahwa rasis terdiri dari dua subsistem, yaitu kognitif dan sosial. Kognitif

adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh kelompok dominan dan merupakan diskriminasi

terhadap praktik-praktik sosial pada tingkat lokal (Darma, 2009: 128).

Rasisme merupakan sikap superioritas kelompok mayoritas atau penguasa yang menilai

bahwa kelompok minoritas dan eklompok yang diakuasainya mempunyai derajat yang

rendah. Rasisme muncul dari perasaan hati yang sombong sehingga cenderung untuk

bersikap arogan. Rasisme dapat juga muncul dari kemunafikan seseorang atau

kelompok yang merasa terdesak oleh suatu kelompok, sehingga muncul keinginan

untuk membangun konspirasi untuk menyebarkan kebencian terhadap suatu kelompok.

Sejarah telah mencatat sejak pertama kalinya muncul, memang sudah tidak memberikan

dampak yang positif bagi korbannya. Kelompok dominan dan penguasa cenderung

bahwa kelompok yang minoritas harus dihegemoni atau disingkirkan. Sejarah juga

mencatat faktor kepentingan mendorong suatu golongan untuk menghegemoni atau

menyingkirkan oposisinya. Kelompok dominan menggunakan hak politiknya untuk

menyingkirkan kelompok minoritas yang dirasa perlu untuk disingkirkan.

Demokrasi adalah suatu konsep yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sebagai

negara yang menganut negara demokrasi, rakyat adalah sebuah aset penting bagi negara

demi keberlangsungan kegiatan pemerintahan, karena syarat sebuah negara secara de

facto adalah rakyat. Mengenai hak asasi manusia juga telah diatur dalam UUD Negara

Republik Indonesia 1945 pasal 28 A-D.

Untuk menghilangkan sentimen terhadap kelompok minoritas yang berujung pada rasis

memang begitu sulit. Demokrasi saja tidak bisa melindungi rakyat minoritas dari

ketertindasan oleh kelompok dominan atau penguasa. Perlu sebuah usaha yang begitu

panjang untuk menciptakan sebuah negara yang bisa melindungi rakyatnya dari paham

rasisme. Perlu beberapa tahun bagi Nelson Mandela dan Martin Luther untuk melawan

rasisme di Afrika dan Amerika. Namun, mereka tidak semata-mata berjuang sendiri.

Dukungan masyarakat dan keinginan kuat yang membuat mereka dapat melawan

praktik rasisme.


Sumber:

Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.

Mallarangeng, Rizal. 2008. Dari Langit: Kumpulan Esai tentang Manusia, Masyarakat,

Kekuasaan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Poesponegoro, Marwati Djoened, dkk. 1993. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Suryanegara, Ahmad Mansur. 2010. Api Sejarah 2. Bandung: Salamadani Pustaka

Semesta.

Fauzi, Ali Ihsan, dkk. 2009. Gerakan Kebebasan Sipil: Studi dan Advokasi Kritis atas

Perda Syari’ah. Jakarta: Nalar.

1 komentar:

  1. Kami Hadir Untuk Menjalin Tali Silatuh Rahmi,Guna Untuk Membantu Para Masyarakat Di Muka Bumi Ini ,Dengan Segala Permasalahan Yang Ada,Karena Di Dalam Masyarakat Yang Kita Tahu Saat Sekarang Ini,Masih Banyak Masyarakat Yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan,Untuk Itu,Izinkan Saya Mbah Karwo Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Karwo Mbah memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei, maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Karwo Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 300.000 Paket 3D Sebesar Rp. 500.000 Paket 4D Sebesar Rp. 700.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0852-3162-7267 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0852-3162-7267

    BalasHapus