e-mail: unpadhistorian15@gmail.com

HARI BUMI: MASALAH YANG TERJADI DAN UPAYA PENCEGAHAN SERTA PENANGGULANGANNYA

Oleh : Dwita Sari Utami
180310150038
D:\earth-day-clip-art.png
Pernahkah  mendengar tentang Hari Bumi? Kapan pertama kali Hari Bumi diperingati? Mengapa ada Hari Bumi? Mungkin belum banyak orang yang tahu mengenai Hari Bumi dan kegiatan apa yang biasanya dilakukan untuk memperingati Hari Bumi. Dikutip dari http://riausky.com (diakses pada Sabtu,1/4/2017) awalnya Hari Bumi dirayakan/diperingati setiap tanggal 20 Maret yang merujuk pada sebuah tradisi yang dicanangkan oleh aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969 yaitu hari di mana matahari tepat di atas khatulistiwa atau yang sering disebut Ekuinoks Maret. Setahun setelahnya, yaitu pada 1970 salah seorang Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson kembali mencanangkan Hari Bumi pada 22 April dan sampai sekarang Hari Bumi diperingati pada tanggal 22 April.
Tujuan diadakannya Hari Bumi ini agar setidaknya satu kali dalam setahun manusia di bumi ini kesadaran terhadap keadaan lingkungan sekitarnya meningkat dan melakukan sesuatu yang berarti dalam upaya melestarikan lingkungan, berkaca pada tingkah laku manusia yang dewasa ini semakin tidak terkontrol dalam mengeksploitasi hasil bumi dan pencemaran sebagai dampak buruk dari kehidupan modern. Satu hari dalam setahun memang tidak cukup untuk melestarikan lingkungan tetapi satu hari inipun bisa menyebabkan manusia melakukan upaya pelestarian lingkungan di hari-hari selanjutnya.
Seiring dengan bergulirnya zaman, pertumbuhan penduduk yang pesat mengakibatkan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menopang kelangsungan hidup. Beberapa akibat dari membludaknya penduduk di Bumi adalah berkurangnya daerah resapan air karena didirikannya bangunan-bangunan yang nantinya air ini mengumpul di suatu titik dan menyebabkan banjir, semakin berkurangnya hutan hujan tropis sebagai pemasok oksigen dunia, penghamburan energi, eksploitasi minyak dan gas, peningkatan suhu dan pemanasan global yang terjadi akibat meningkatnya kandungan karbondioksida yang dilepaskan ke udara karena aktivitas manusia (Silver,1992:51).

D:\global-warming.jpg
Mengenai isu peningkatan suhu dan pemanasan global, ini terjadi karena karbondioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Karbondioksida yang terbentuk secara alami dan terlepas ke atmosfir setengahnya akan diserap oleh lautan dan tumbuhan, sedangkan setengahnya lagi tetap berada di atmosfir. Ternyata selain karbondioksida yang jumlahnya berlebihan, gas-gas lain yang juga menjadi kontributor dalam kenaikan suhu dan pemanasan global diantaranya adalah :
  • Methan (CH4) yang berasal dari sumber-sumber geologi dan jumlahnya sebanding dengan pertumbuhan populasi manusia
  • Kloroflourokarbon (CFC) yang merupakan sekelompok senyawa sintesis yang digunakan dalam proses pendinginan, penyulingan, pembentukan foam, dan keperluan industri lainnya. Jika CFC naik ke stratosfir dan melepaskan klor bebas maka itu akan mempercepat penguraian ozon yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet.
  • Nitrit Oksida (N2O) yang diproduksi secara alami oleh mikroba dalam tanah, pembakaran kayu, penghancuran sisa panen, dan pembakaran minyak bumi. Penggunaan pupuk mineral dalam pertanian yang mengandung nitrogen mempercepat peningkatan zat yang berusia panjang dalam atmosfir ini.
  • Ozon Troposfir (O3) yang dihasilkan melalui reaksi-reaksi yang melibatkan hidrokarbon dan nitrogen oksida yang dilepaskan melalui pembakaran bahan bakar minyak bumi yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan mesin industri.
Jika gas-gas yang berada di atmosfir ini semakin meningkat jumlahnya maka penguraian ozon semakin cepat, suhu akan naik, dan menyebabkan perubahan iklim yang tak menentu. Inilah isu-isu lingkungan yang sedang dihadapi saat ini, berbagai kampanye ramah lingkungan dilakukan dari pengurangan penggunaan barang-barang yang dapat menghasilkan gas CFC sampai gerakan reboisasi, penanaman kembali hutan gundul, tebang pilih dan pelarangan penebangan pohon secara sembarangan. Hutan merupakan bagian penting bagi keseimbangan ekosistem, mengapa? Karena hutan khususnya hutan tropis merupakan resapan ozon, penyuplai oksigen untuk kebutuhan bernapas makhluk hidup, pengikat air dalam tanah dan penangkal banjir.
Untuk meminimalisir gas karbondioksida dan gas lainnya yang berpotensi mencemari udara dan menyebabkan peningkatan suhu, kita bisa melakukan upaya kecil yaitu dengan menanam pohon dan tanaman kecil disekitar rumah kita, mengurangi pemakaian pendingin dengan CFC, dan mengurangi intensitas pemakain kendaraan bermotor dan sebagai gantinya menggunakan transportasi umum. Bahkan sekarang pemerintah sudah meningkatkan fasilitas transportasi umum.
Hal-hal kecil lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi masalah-masalah lingkungan dan melestarikan bumi diantaranya adalah:
  • Mengurangi penggunaan kantong plastik, sterofoam dan segala jenis barang yang terbuat dari bahan yang tidak mudah hancur/terurai. Kegiatan inipun sudah mulai dilaksanakan dengan mengenakan biaya pada kantong plastik belanja, pelarangan penggunaan sterofoam dan plastik mika untuk makanan. Sampah plastik dan sterofoam ini jelas menyebabkan pencemaran air jika dibuang ke sungai ataupun laut yang nantinya juga bisa menyebabkan banjir, menyebabkan pencemaran tanah jika ditimbun karena bahan ini sulit untuk terurai dan menurunkan kadar kesuburan tanah, jika sampah ini dibakar maka akan menyebabkan pencemaran udara juga.
  • Selain dilarang untuk membuang sampah ke sungai, penanaman pohon pun menjadi salah satu upaya mencegah banjir dan tentunya juga mencegah longsor karena pohon mengikat air hujan yang masuk ke tanah sehingga terserap dan mencegah terjadinya longsor karena guyuran hujan yang deras dan mencegah menggenangnya air dalam jumlah besar dan menyebabkan banjir.
  • Setiap tahun dalam kampanye memperingati Hari Bumi selalu diadakannya pemadaman listrik bergilir untuk mengurangi pemborosan energi.
  • Melakukan Reduce, Reuse, Recycle untuk mengurangi sampah apalagi sampah yang sulit terurai.




Sumber :
Buku : Silver, Cheryl Simon dan Ruth DeFries. 1992. One Earth One Future (terjemahan). Bandung : Remaja Rosdakarya.
Internet : http://riausky.com/mobile/detailberita/7639/inilah-alasan-kenapa-tanggal-22-april-diperingati-sebagai-hari-bumi-sedunia.html

0 komentar: