Mengenang Tragedi Kematian Lady Rocker Indonesia Nike Ardila

Oleh Dedi Junaedi

180310150004

Di pagi hari  Minggu 19 maret 1995 tepatnya pukul 06.15 WIB dunia hiburan Indonesia berkabung atas perginya sang diva muda Indonesia. Yakni Raden Rara Nike Ratnadila atau dikenal Nike Ardila. Dia meninggal ketika sedang naik daun di dunia hiburan Indonesia. Selain itu dia meninggal dalam usia muda yakni 19 tahun, dara kelahiran Bandung 27 desember 1975 ini memulai kariernya di usia kanak-kanak dengan mengikuti festival musik di Bandung, dia juga merupakan pemenang gadis sampul tahun 1990. Banyak yang penasaran akan meninggalnya artis multitalent ini sehingga pemberitaan kematian Nike Ardila dimasa itu sangat terkenal dan heboh Koran, majalah, radio dan televisi sangat ramai dalam pemberitaan meninggalnya Nike Ardila pada masa itu. .(Tabloid Bintang Indonesia, edisi minggu ke empat Maret 1995 : 4-5)

Kecelakaan tunggal yang terjadi tersebut membuat Nike meninggal seketika di lokasi kejadian berdasarkan visum yang dilakukan oleh dokter  Rumah sakit Hasan Sadikin Bandung Nike mengalami pendarahan dibagian kepala sehingga nyawanya tak terselamatkan ketika mobil tersebut menabrak pagar Nike sedang menegmudi didepan ini dapat dilihat keadaan mobilnya yang rusak parah dibagian samping kemudinya dapat dibayangkan betapa mengerikan kecelakaan tunggal tersebut yang menimpa mobil naas tersebut. (Kompas, 20 maret 1995 : 1-11)

Nike yang mengemudikan mobil Honda Civic Genio berwarna biru metalik bernomor polisi D 25AK kejadian tersebut terjadi tepatnya di jalan R.E Martadinata No.215 (dulunya jalan Riau) sekitar pukul 06.15 WIB Mobil Nike mengalami kerusakan terutama dibagian pintu pengemudi mobil tersebut langsung diamankan oleh Polresta Bandung tengah. saat kecelakaan ia mengenakan T-shirt merah, celana jeans biru dan sepatu kets merah  Nike tidak sendirian dia bersama seorang rekannya yang bernama Sopiatun Wahyuni yang selamat dalam kecelakaan tunggal tersebut namun ia harus dirawat di rumah sakit berbeda nasibnya dengan Nike yang berujung maut. Pada saat kejadian Sopiatun duduk di samping kiri almarhumah. (Kompas, 20 maret 1995 : 1-11).

Jenazah Nike Ardila dibawa  ke desa Imbanegara,  Kabupaten Ciamis dan dikebumikan pada siang harinya kepergian Nike yang mendadak membuat insan hiburannya lainnya turut berdatangan melayat ke rumah duka di Jalan Parakan Saat 1 No. 37  Bandung. Seperti, Paramitha Rusadi, Teti Kadi, Eeng Saptahadi, De Kabayan, Ina Rawie, Inka Cristie dan Mia Eldapo. Rasanya seperti sebuah mimpi mendengar kepergian sang Lady Rocker muda tersebut, tutur Mia Eldabo. Bukan saja itu para penggemar juga turut kehilangan yang sangat mendalam akan kepergian sang idolanya seperti saat pemakan terjadi di Ciamis tiga penggemar pingsan saat jenazah idolanya akan dimakamkan bahkan di lokasi sekitar pemakaman pemakaman akibat banyaknya pelayat membuat lalu lintas macet bukan saja itu pasca meningganya sang idola para penggemar yang rata-rata gadis remaja ini berdatangan membanjiri rumah duka yang berada di Bandung yang dipenuhi karangan bunga dan foto almarhumah . disana para penggemar sangat berduka akan kepergian idonya yang mendadak tersebut.(Kompas, 20 maret 1995 :1-11)

Berita mengenai meninggalnya Nike lantas menjadi buah bibir di Indonesia bahkan luar negri seperti Malaysia dan Singapura. Pantas saja kematian Nike menjadi buah bibir karena semasa hidup Nike merupakan Artis yang multitalent selain sebagai penyanyi ia juga bermain dalam beberapa judul film dan sinetron. Film yang ia bintangi antara lain : Kasmaran, Gadis Foto Model, Si Kabayan Saba Kota dan Ricky : Nakalnya anak muda selain film ia juga membintangi sinetron di Televis salah satu yang terkenal ialah serial None yang tayang di TPI. Maka tak heran betapa kehilangannya masyarakat terutama para penggemarnya akan kepergian Nike tersebut.(Kompas, 20 maret 1995 : 1-11).

Pasca kecelakaan yang merenggut nyawa sang Lady Rocker tersebut menimbulkan  banyak pertanyaan yang mencuat  tentang apa penyebab kecelakaan tersebut. Kapolwiltabes Bandung Saat itu Kolonel. Pol. Drs Didi Widayadi yang sudah menyelidiki kecelakaan tersebut bahwa kecelakaan itu merupakan kecelakaan tunggal artinya kecelakaan itu terjadi sendir dan menyebabkan dirinya meninggal dunia menurut nya juga mobil Nike pada waktu sedang melaju kencang dan menurutnya Nike saat mengemudi sedang mengantuk sehingga ia tak bisa mengontrol ketika menabrak pagar di depannya. ( Kompas , 21 maret 1995 : 1-11)

Anak dari pasangan Raden Eddy Kusnadi dan Nining Sirat ini merupakan bintang muda yang dalam waktu relative singkat bisa mendapatkan popularitas sebagi bintang yang melejit dengan lagu-lagunya yang terkenal diantaranya dalam albumnya Bintang Kehidupan, yang laku terjual sebanyak 400.000 buah kaset sebelumnya album seberkas sinar juga populer yang laku terjual sebanyak 200.000 buah kaset. Nike Ardila juga sering berduet dalam lagunya dengan Deddy Dores diantarnya adalah lagu yang cukup populer yang berjudul “Cinta Di antara Kita” Deddy Dores selain sebagai pasangan duet juga merupakan pencipta dari lagu-;agi Nike salah satu lagu yang terkenal ialah “ Sandiwara Cinta” .yang cukup terkenal di dunia musik pada masanya, bahkan sampai sekarang juga lagu-lagu Almarhumah masih diputar di radio-radio.(Tabloid Bintang Indonesia, edisi minggu ke empat Maret 1995 : 4-5)

Setelah kepergian Nike rupanya para penggemar tidak tinggal diam mereka mendirikan sebuah Museum untuk mengenang sang idola yang didirikan pada tanggal 27 desember 1996 . Para penggemar yang tergabung dalam Nike Ardila Fans Club (NAFC) di bantu juga  keluarga almarhum berhasil membuat sebuah museum khusus Nike yang berada di Kompleks Aria Graha, Jalan Aria Utama , Bandung hingga saat ini mesuem tersebut masih ada di Museum tersebut terdapat berbagai macam barang-barang pribadi Nike seperti baju, sepatu, tas, foto dan Poster. Selain itu ruangan yang ada di dalam museum tersebut di modifikasi semirip mungkin agar mirip bagian rumah Nike didalam ruangan yang dinamakan kamar Pribadi terdapat poster idola Nike yakni Malyin Monroe.  (Havidz Arief .2013)

Nike Ardila memang sudah tiada 22 tahun silam namun karyanya abadi,.Dapat dibuktikan dengan masih ada yang memutar lagu-lagu almarhumah selain itu majalah Asian Times menulis In Dead She Shorewd (Dalam kematian dia bersinar) edisi khusus Nike dan juga adanya Museum Nike Ardila yang sudah menjadi destinasi wisata di Bandung.. Selamat Jalan Nike Ardila karyamu abadi selamanya. .(Tabloid Bintrang Indonesia, edisi minggu ke empat Maret 1995 : 4-5).

Sumber :

Kompas

“Nike Tewas Menabrak Pagar”, Senin 20 maret 1995 :1-11

“Nike Kesayanagan Keluarga”, Selasa 21 maret 1995 : 1-11

Havidj Arief. 2013.”Bintang Kehidupan Nike Ardila-Sebuah Cerita”. Ufuk Press :  Jakarta.

Tabloid Bintang,’Nike Ardila 1975-1995 “Selamat Jalan,Nike,. Doa kami menyertaimu” edisi minggu ke empat Maret 1995 : 4-6.