MENGENANG PERISTIWA TENGGELAMNYA KAPAL FERI SEWOL

Oleh Achmad Hilman Z

180310150084

Sumber Foto: News1/via REUTERS

Kapal merupakan transportasi umum yang digunakan dalam melintasi laut, hal itu menjadikan kapal dibutuhkan setiap akan melintasi laut. Kapal feri Sewol adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang umum di Korea Selatan, dan kapal ini tenggelam pada 16 April 2014 waktu setempat.

Kapal feri Sewol yang membawa ratusan penumpang ini miring dan mulai masuk kedalam laut dalam waktu beberapa jam saja. Penyebabnya saat itu belum diketahui, haya sebelumnya kapal ini telah mengirim panggilan darurat pada pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Kapal feri Sewol membawa penumpang sebanyak 476 penumpang, yang sebagian besar penumpangnya adalah para pelajar yang sedang melakukan darma wisata. Tenggelamnya kapal Sewol ini menjadi tragedi maritim terburuk Korea Selatan, dengan korban sebanyak 304 meninggal dan 9 orang hilang, masih belum ditemukan jasadnya. Korban selamat pada peristiwa ini sebanyak 163 orang.

Kapal feri Sewol berangkat pada hari Rabu, 16 April 2014 waktu setempat dari Incheon menuju Pulau Jeju, tempat wisata terkenal di Korea Selatan. Letak kapal tersebut saat tenggelam berada di sekitar 20 kilometer dari Pulau Byungpoong atau pulau barat daya Jindo. Para pelajar yang berjumlah 325 orang berasal dari SMA Danwon di Ansan merupakan jumlah korban terbesar dari seluruh korban. Rencananya mereka akan melakukan perjalanan selama 4 hari.

Sumber Gambar: www.streetdirectory.com

Seorang penumpang yang selamat, Kim Seung Mok, mengatakan bahwa meskipun dia dan orang lainnya sudah mencoba untuk menyelamatkan orang lain, dia tidak bisa menolong beberapa penumpang di salah satu dek. “Saya bertahan sampai saat terakhir untuk menyelamatkan orang-orang di lorong,” kata Kim kepada YTN. “Namun air datang begitu cepat (sehingga) beberapa orang tidak bisa keluar.”

Diperkirakan ada beberapa alasan yang menjadi faktor mengapa kapal ini bisa tenggelam, salah satunya adalah muatan yang terlalu berlebihan membuat kapal tidak dapat stabil selama perjalanan. Kemudian ada yang menyebutkan bahwa kapal tidak melintasi jalur aman yang biasanya dilewati. Adapun yang mengatakan bahwa kapal terlalu cepat saat berbelok arah yang membuat bocornya lambung kapal, dengan beban yang berlebihan bisa saja terjadi kebocoran kapal.

Pada hari kejadian tenggelamnya kapal tersebut, kapal Sewol mengangkut kargo seberat 3608 ton, padahal batas maksimal yang dimiliki kapal ini adalah 987 ton. Kelebihan muatan ini membuat kapal feri Sewol menjadi tidak stabil dan kemungkinan saat berbelok dengan kecepatan tinggi menjadi miring dan akhirnya terbalik.

Menurut Lim Hyung Min, salah satu siswa yang selamat, mengatakan kepada televisi YTN, salah satu jaringan CNN bahwa ia mendengar benturan keras. Kapal mulai tenggelam setelah itu. Semua orang harus mengenakan jaket pelampung dan melompat, katanya. Lim sendiri mengatakan ia melompat ke laut sebelum berenang ke kapal penyelamat.

Ada beberapa pilihan bagi penumpang saat kapal mulai miring. Mereka mengikuti instruksi kapten kapal atau menyelamatkan diri dari kapal. Saat itu kapten meninstruksikan melalui pengeras suara kepada seluruh penumpang untuk tidak bergerak dari tempatnya masing-masing, perintah yang sebenarnya tidak masuk akal jika itu adalah kejadian tenggelamnya kapal. Banyak dari penumpang yang menuruti instruksi kapten tersebut, mereka pun diam di tempatnya masing-masing tanpa mengetahui air sudah masuk dengan cepat kedalam kapal. Mereka yang selamat tidak mengikuti instruksi kapten kapal, baik mereka yang keatas kapal untuk diselamatkan oleh helikopter maupun mereka yang melompat kelaut yang kemudian diselamatkan oleh kapal militer dan kapal nelayan setempat yang mendatangi lokasi tenggelamnya kapal.

“Saya harus berenang sedikit untuk sampai ke perahu untuk diselamatkan,” ucap Lim Hyung-min, satu dari ratusan korban selamat lainnya, dikutip dari CNN. “Air begitu dingin dan aku ingin hidup.”

Meski kapal Sewol membutuhkan beberapa jam sampai tenggelam, para awak kapal termasuk kapten yang berada di dalam kapal tak diminta untuk segera menyelamatkan diri. Namun, awak kapal dapat keluar dengan selamat. Kapten feri Sewol, Lee Jun-seok, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas "pembunuhan akibat kelalaian yang disengaja". Sedangkan, 14 awak lainnya dijatuhi hukuman beragam, mulai dari dua hingga 12 tahun.

Peristiwa dengan jumlah ratusan korban menjadikan tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol ini sebagai peristiwa nasional di Korea Selatan. Pada peringatan pertama peristiwa tersebut, 16 April 2015, Presiden Korsel, Park Guen-hye, berjanji menjadikan tragedi itu sebagai peringatan nasional. Juga pada kesempatan berbicara di publik tersebut mengutarakan akan dilakukan pengangkatan kapal feri Sewol ke daratan.

"Pengangkatan kapal akan menelan biaya $110 juta atau RP 1,4 trilliun. Akan dilakukan langkah penting untuk mengangkat kapal secepat mungkin," ucap Presiden Park Guen-hye di pelabuhan di Jindo. Dikutip dari BBC, pada Kamis (16/4/2015).

Setelah hampir tiga tahun tenggelam dan berada didasar laut, akhirnya kapal feri Sewol berhasil diangkat pada Kamis, 30 Maret 2017. Dibutuhkan waktu sekitar delapan hari untuk mengangkat kapal sepenuhnya dari air dan memindahkannya ke daratan. Rencana yang dilakukan pemerintah Korea Selatan dalam pengangkatan kapal feri Sewol adalah mengangkat bangkai kapal dari laut Jindo dengan kedalaman 44 meter, membawanya ke darat, yaitu ke pelabuhan Mokpo.

Pengangkatan kapal yang tenggelam ini bertujuan untuk menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal tersebut dan melakukan pencarian sembilan jasad penumpang yang belum ditemukan karena tuntutan keluarga korban.

Kapal feri Sewol yang telah diangkat dari kedalaman laut diangkat keatas kapal semi-kapal selam pada hari Kamis dan telah sampai di pelabuhan Mokpo pada hari Jum’at, 31 Maret 2017 pukul 13.00 waktu setempat. Setidaknya dibutuhkan waktu tiga hari untuk memisahkan kapal Sewol dari semi-kapal selam pengangkutnya, dan sehari untuk memindahkannya ke daratan.

Setelah kapal feri Sewol dipindahkan kedaratan, pencarian sembilan jasad penumpang yang belum ditemukan akan dilakukan dan memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari tenggelamnya kapal yang telah menyebabkan ratusan penumpang kehilangan nyawanya.

Rujukan:

http://global.liputan6.com/read/2214950/peringatan-setahun-tragedi-kapal-sewol-digelar-di-300-tempat

http://global.liputan6.com/read/2896565/3-tahun-karam-bangkai-kapal-sewol-diangkat-ke-permukaan?source=search

http://www.kompasiana.com/ivanamonica/tenggelamnya-kapal-sewol-di-korea-selatan-tragedi-titanic-yang-terulang-kembali_54f79480a33311207e8b4676

https://news.detik.com/internasional/d-3459570/bangkai-kapal-sewol-diangkat-ditemukan-tulang-hewan-di-dalamnya

https://simomot.com/2014/04/18/kisah-tragis-tenggelamnya-kapal-sewol-dengan-korban-ratusan-siswa-sma/attachment/100531/#main

http://www.voaindonesia.com/a/setelah-3-tahun-tenggelam-kapal-feri-sewol-diangkat/3778553.html

http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_Dm_detail.htm?lang=i&id=Dm&No=45244&current_page=

http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_Dm_detail.htm?lang=i&id=Dm&No=45256&current_page=