PERTEMPURAN 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA SEBAI HARI PAHLAWAN

Oleh Pirda Nur Anisa

180310150045

Pertempuran adalah pembentrokan yang dilakukan oleh kedua pihak yang dimana satu pihak ingin merebut dan pihak yang satu ingin melindungi, biasanya perbentrokan ini menjadi awal sebuah pertempuran yang bisa jadi sangat dahsyat. 10 November : mungkin sebagian orang tanggal 10 November ini bukanlah tanggal yang istimewa untuk orang biasa  “ kurang mengerti” padahal dibalik tanggal 10 November ini menjadi awal suatu pertempuran yang dimana pertempuran ini dilakukan oleh orang-orang Surabaya yang melawan sekutu, alat yang digunakan untuk pertempuran ini pun sangatlah sederhana dengan menggunakan bambu runcing sedangkan orang-orang sekutu alat yang digunakannyapun sangatlah modern dengan menggunakan meriam dan lain-lain, tapi hebatnya orang Surabaya walaupun mereka sudah mengetahui bahwa musuhnya itu tidak sebanding dengan mereka tetapi untuk menjaga Indonesia supaya tidak direbut kembali oleh para sekutu, mereka semua mampu mengorbankan nyawa mereka sendiri supaya Indonesia tidak direbut  kembali oleh para sekutu.

Kita selaku masyarakat Indonesia haruslah merasa bangga kepada orang-orang yang mengorbankan hidupnya demi Negara ini, karena sekarang kita tidak merasakan yang namanya pertempuran, di jajah, ataupun yang lainnya sekarang di Indonesia sudah tidak ada pertempuran antara satu pihak dan pihak lain. Dan kita hanyalah cukup untuk menjaga Negara kita ini dengan sebaik mungkin supaya kita bisa merasakan apa yang dinamakan di jajah itu, seperti apakah rasanya. Supaya kita selalu ingat jasa para pahlawan untuk menjaga Negara kita ini cukuplah kita hanya menjalankan hari –hari besar mereka atau melakukan peringatan untuk mengenang bukti ke Pahlawanan mereka atau jasa mereka untuk Negara ini.

PERISTIWA BERSEJARAH 10 NOVEMBER

Peristiwa 10 November ini memiliki latar belakang dan rangkaian peristiwa-peristiwa yang cukup hebat seperti peristiwa dari mulai datangnya tentara Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 yang menjadi batas atau awal masuknya Jepang ke Nusantara atau   Indonesia. Pada tahun ini Jepang telah berjanji akan memerdekakan Indonesia tetapi orang-orang Jepang ini malah menjadikan orang-orang Indonesia seperti apa yang dilakukan oleh tentara Belanda atau Hindia Belanda kepada orang-orang Indonesia. Untuk melakukan Kemerdekaan sendiri atau tidak dibantu oleh pihak Inggris sangatlah susah karena Soekarno dan Hatta berada dipikah Inggris atau percaya bahewa Inggris akan memerdekakan Indonesia melalu Jepang, tetapi para pemuda berhasil menyembunyikan di Rengasdengklok yang bertujuan supaya Soekarno dan Hatta tidak banyak terpengaruhi oleh Tentara Jepang setelah itu Soekarno sanggup membacakan teks proklamasi dan melakukan perumusan teks proklamasi yang dilakukan di rumah Laksamana Maeda dan diketik ulang oleh Sayuti Melik. Setelah perumusan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 melakukan pembacaan teks Proklamasi yang di lakukan di rumah Soekarno sendiri.

Tanggal 10 November 1945 di Surabaya terjadi pertempuran antara tentara Indonesia dan Sekutu, pertempuran ini mengakibatkan banyaknya orang-orang yang meninggal karena selain tentara Indonesia banyak sekali Pahlawan dan para pemuda dari Surabaya yang ikut serta dalam pertempuran ini, selain itu pertempuran ini adalah pertempuran paling hebat sepanjang masa Revolusi untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta yang sekarang menjadi Ibu Kota Indonesia walaupun Belanda tidak mengkui kemerdekaan Indonesia ini. Selain itu pertempuran ini telah menciptakan Persatuan demi memperjuangkan Revolusi antara merdekan atau mati. pihak Belanda sangat terkejut karena melihat kekuatan Republik Indonesia yang mendapat dukungan langsung dari rakyat yang sangat besar.

Awal  pertempuran ini diakibatkan karena  terbunuhnya seorang Brigadir Jendral Mallaby yang dibunuh oleh Tentara Keamanan Rakayat karena laskar pemuda dan TKR menuntut agas supaya pasukan Mallaby menyerah, tetapi Mallaby menolak tuntutan itu sehingga dalam kejadian tersebut diikuti oleh kontak senjata yang besar sehingga Mallaby terbunuh. Selain itu ada penggantinya Mallaby yang bernama Mayor Jendral mansergh karena beliau mengeluarkan ultimatun yang mengakibatkan para Pahlawan dan rakyat atau orang-orang yang ikut andil dalam berbagai badan perjuangan  merasa terhina oleh ultimatum tersebut. Sehingga ultimatun tersebut ditolak oleh orang –orang Indonesia selain itu Indonesia sudah mendirikan tentara untuk keamanan rakyat indonesia yang disebut Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Selain Tentara Keamanan Rakyat, para pemuda, para Mahasiswa dan para pelajar juga sudah mendirikan pasukan bersenjata. sehingga mereka semua menentang Belanda masuk kembali ke Indonesia untuk menguasai Indonesia. Dalam pertempuran ini para tokoh masyarakat seperti Bung Tomo yang sangat berpengaruh besar di dalam masyarat selalu menggerakan masyarakat supaya terus berjuang untuk Negara tercinta ini, walaupun banyak serangan dari pihak Sekutu yang sangat besar selain dari pihak pahlawan ada juga dari pihak Pesantren yang sangat banyak sekali ikut andil dalam pertempuran ini, para santripun diajak oleh para kiyainya untuk melawan para Sekutu. Pertempuran ini memakan waktu sekitar tiga minggu sehingga banyak sekali orang-orang yang meninggal saat pertempuran ini selain itu akibat dari banyaknya kematian di Surabaya ini mampu menggerakan pahlawan- pahlawan yang ada di Indonesia untuk mengusir para Sekutu dari Indonesia. Sehingga pertempuran ini sampai sekarang tetap diabadikan untuk mengenang para pahlawan yang meninggal saat pertempuan Surabaya untuk mempertahankan Indonesia dengan nama Hari Pahlawan.

DAFTAR PUSTAKA

Ricklefs,M.C.(2008). Sejarah Indonesia Modern. PT Serambi Ilmu Semesta

Poesponegoro M.D. dan Notosusanto Nugroho (2008). Sejarah Nasional Indonesia jilid VI. PT Balai Pustaka